Sejarah

Sejarah Berdirinya YPP Miftahul Ulum



SEJARAH BERDIRINYA PP.MIFTAHUL ULUM

1.    Latar belakang

1.1. Sejarah Pendirian Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Miftahul Ulum  berdiri pada tahun 1921 terletak di desa Wonokerto Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik ,termasuk wilayah Gresik yang paling barat perbatasan dengan daerah Lamongan ,yaitu dengan kecamatan paciran,sehingga baik sekali untuk kelangsungan kegiatan proses belajar mengajar .Pendiri Pondok Pesantren Miftahul Ulum adalah Kyi H.Moh.Asyrof Bin Ai’dho. Beliau adalah seorang pendatang asal desa Karang cangkring yang kemudian diangkat oleh masyarakat  di jadikan sebagai            Kyai di desa Slebur kemudian desa itu oleh KH.Amar Faqih dari Pondok Pesantren Maskumambang Dukun Gresik dengan nama Wonokerto.
   Pada waktu itu,desa Wonokerto masih banyak merupakan hutan yang luas sehingga beliau harus membubak sekaligus menebangi pepohonan untuk mencari tempat tinggal dan beliau dibantu oleh masyarakat dan disediakan tanah seluas kurang lebih 7.000 m2. Dalam masa pertintisan ini beliau membutuhkan seorang pendamping untuk berjuang di desa Wonokerto ini,kemudian beliau menjalin tali pernikahan dengan seorang putri dari daerah Bojonegoro yang bernam Bu Nyai Muslihah . Perjodohan ini ada kecocokan dan akhirnya dikaruniai putra sebanyak 7 orang,diantaranya , adalah KH.Ahmad Marzuqi yang diangkat menjadi Kyai di desa Geger Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban ,kemudian dikawinkan dengan putrinya yang bernama Niswatin Juwairiyah Putri dari K.Muntaqo. Tidak lama kemudian beliau mendapat panggilan dari orang tuanya pulang karena orang tuanya sakit parah. Dalam masa sakitnya ini KH.Ahmad Marzuqi sempat menunggu sampai akhir hayatnya .Setelah Wafatnya KH.M.Asyrof ini yang menggantikan kedudukannya adalah KH.A.Marzuqi Asyrof ,karna beliaulah yang paling pantas dan mumpuni ilmunya untuk melanjutkan perjuangannya.
   Dengan rela hati K.Muntaqo(mertuanya) juga mengizini,akhirnya KH.A.Marzuqi yang beliau jebolan Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban ,beserta istrinya secara resmi pindah kedesa Wonokerto untuk menggantikan kedudukan Al marhum ayahandanya .Dan mulailah beliau mengamalkan ilmu yang dimiliki dengan mengajarkan Al Qur;an kepada anak-anak .Pengajian Al Qur-an ini dimulai dari anak-anak yang bertempat di Musholla peninggalan al – marhum KH.M.Asyrof yang sangat sederhana  sekali ,akhirnya semakin banyak yang mengikuti mengaji,dan fasilitasnya kurang  memadai .kemudian beliau mempunyai isiniatif untuk mengembangkan fasilitas yang ada.
            Maka pada tahun 1942 ,berdirilah tempat pengajian di desa Wonokerto yang langsung diasuh oleh KH.A.Marzuqi ,yang mulanya hanya mengaji Al Qur-an saja,selang beberapa bulan pengajian Al Qur-an ditambah dengan kitab-kitab keagamaan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat karena kegiatan semakin bertambah banyak,maka anak-anak yang mengaji terpaksa bermalam,dengan demikian beliau harus menyediakan tempat untuk bermalamnya anak-anak santri.
            Pada tahun 1943 peminat yang mau mengaji di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Wonokerto Dukun Gresik ,sudah ada yang datang dari luar daerah ,sehingga kiyai harus menyediakan tempat bagi santri yang mau menetap disana,karena banyaknya santri yang berminat mengaji , sehingga kiyai harus merubah dari sistim lama ke sistim baru yaitu klasikal,untuk memberikan semangat juang,maka tempat pengajian dan pemondokan deberiNama Pondok Pesantren Miftahul Ulum.

   Pada hari berikutnya pengasuh pondok tersebut dengan beberapa santrinya  yang sudah dewasa ikut berpartisipasi membela dan mempertahankan negara dari penjajahan jepang maupun penjajahan Belanda ,sehingga mereka disamping mengurusi pesantren juga bergerilya. 


1.2.Fase Perkembangan

   Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pad tahun 1945 ,daya tampung pesantern muli berdesak desak,karna banyak santri santri ke pesanrten untuk menuntut ilmu agama .Setelah Pondok Pesantren berjalan dengan lancar ,maka beliau punya ide baru ingin mendirikan Madrasah akhirnya ide itupun terwujud ,namuun kelas –kelas yang dipakai masih jauh dari kesempurnaan untuk fasilitas belajar dan mengajar,dan pada waktu itu pelaksanaan sistim klasikal hanaya menitik beratkan  pada pelajaran pendidikan Agama saja,sedangkan pelajaran umum masih belum bisa terjangkau semuanya.
   Berselang beberapa tahun kemudian -+ tahun 1954,baru memulai membuka madrasah Ibtidaiyyah dan mulai diberikan pelajaran –pelajaran umum .Pada tahun 1959 ,Madrasah itu diresmikan oleh BapakSoedarkun Kepala Kantor Departeman Agama Propinsi Jawa Timur yang sempat datang sendiri ke Wonokerto Dukun Gresik,Madrasah ini berjalan dengan lancar sampai saat ini.
            Pada tahun 1969 Pondok Pesantren Miftahul Ulum tersebut berkembang terus sehingga bisa mendirikan Madrasah atau sekolahan sampai kelanjutan dari madrasah yang telah ada yaitu madrasah mualimin 6 tahun tetapi jarang yang bisa menamatkan belajarnya karena tuntutan ekonomi.Maka pengurus Pondok yang bekerja tidak seberapa bergairah lagi ,karena melihat madrasah muallimin tidak hidup tidak mati.Akhirnya pendidikan tersebut dirubah menjadi pendidikan formal yaitu madrasah Tsanawiyah( MTs) tiga tahun ,sedang madarasah Aliyah pada waktu itu belum dibuka.
   Baru pada tahun 1976 Madrasah Tsanawiyan  Tanwirul Qulub Miftahul Ulum bisa mengikut sertakan  anak didiknya pada ujian Negara di Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri ,demikian Madrasah tersebut sampai saat ini masih berjalan lancar .Pada tahun 1979 Pondok Pesantren Miftahul Ulum membuka Madrasah Aliyah tetapi keberadaannya masih banyak kekurangan,baik mengenai dananya maupun  fasilitasnya . Dengan demikian Pondok Pesantren mengambil inisiatif untuk membentuk pengurus pembangunan yang langsung diketuai oleh pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum yaitu KH.A.Marzuqi.
   Demikian Madrasah Aliyah berjalan setapak demi setapak Sehingga pada tahun 1985/1986 baru pertama kalinya mengikuti ujian Negara Madrasah Aliyah Negeri di Bungah Kabupaten Gresik ,hingga saat ini Madrasah tersebut berjalan dengan lancar .
            
                  1.3. Riwayat Hidup Pengasuh Pondok Pesantren.

         Setelah KH.A.Marzuqi Asyrof Wafat pada tahun 2005 Pondok Pesantren Miftahul Ulum diteruskan oleh Putra pertamanya yaitu K.M.Afifuddin Marzuqi tidak berbeda dengan pendahulunya beliau mengenyam pendidikan hampir seluruhnya di pesantren mulai dari pondok pesantren Ta’limul Qur-an Sampurnan Bunga Gresik selama 6 tahun sampai Pondok Pesantren Al –Anwar Sarang Kecamatan Karangmangu Kabupaten Rembang Jawa Tengah dibawah asuhan Hadzrotussyeh KH.Maimun Zubair, beliau mendalami berbagai ilmu mulai dari Ilmu Nahwu,shorof,matan jurumiyah,nadhom imrihi, ilmul balaghoh,nadhom Jauhatul Maknun ,sampai menamatkan Nadhom Alfiyah Ibnu Malik,fiqih dll, setelah nyantri di Pondok Sarang selama 6 tahun beliau pulang kekampungnya untuk membantu abahnya KH.A.Marzuqi mengajar kitab -kitab salaf.
      Pada tahun 1992  K.M.Afifuddin Marzuqi menikah dengan dara dari desa Klayar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan yang sama-sama jebolan dari Pondok Pesantren Sarang,dari pernikahannya dikaruniai tiga putra dan satu putri, kemudian pada tahun 1993 beliau sempat meneruskan studinya untuk maraih S1 di Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Arab ( PBA ) dan akhirnya berhasil meraih pendidikan S1.
            Pada tahun 2010 beliau dinobatkan sebagai Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Wonokerto Dukun Gresik.

5 komentar:

  1. benarkah????
    lalu yang terlihat knapa sebuah kekacauan yang tak berujung??????????????

    BalasHapus
  2. kekacauan gmn mksd nya toh ????

    BalasHapus
  3. garis ada karena titik, garis pun akhirnya harus berhenti pada titik. kekacauan? mungkin sebuah rasa paranoid. Aniez juga bingung, karena pemandangan yang disaksikan sebenarnya adalah keindahan "fastabiqul khairat".

    BalasHapus
  4. kami semua akan mendukung semua pergerakan dan perjalanan YPPMU, semoga bermanfaat untuk umat islam, hususnya masarakat WONOKERTO DUKUN GERSIK agar bersatu kembali demi bangsa agama dan negara ,,,,,,(wali murid ,NUR NIILAM SARI)

    BalasHapus
  5. lihat dulu semua sebab n akibat, baru qt ngomong.

    BalasHapus